Tata Cara Ibadah Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah

Bukit Shafa dan Marwah merupakan salah satu bukti kebesaran Allah SWT. Kedua bukit ini merupakan bukit yang terletak dekat dengan Ka’bah. Jarak di antara keduanya sekitar 450 meter. Kedua bukit ini menjadi lokasi salah satu aktivitas ibadah dari rukun haji dan umrah yang biasa disebut dengan Sa’i.

Ibadah Sa’i adalah berjalan kaki dan berlari kecil di antara kedua bukit tersebut yang dilaksanakan sebanyak tujuh kali (bolak-balik) dimulai dari bukit Shafa kemudian ke bukit Marwah. Kedua bukit ini menjadi sejarah dari perjuangan dari Siti Hajar yang merupakan istri Nabi Ibrahim AS dan ibu dari Nabi Ismail AS.

Sejarah Sa’i

Kisah ini merupakan sejarah dari perjuangan seorang ibu, yaitu Siti Hajar yang merupakan istri dari Nabi Ibrahim AS.

Nabi Ibrahim AS memiliki dua orang istri, yakni Siti Sarah dan Siti Hajar. Namun, ketika Siti Hajar memiliki putra yaitu Nabi Ismail AS, timbul kecemburuan dalam diri Siti Sarah. Sehingga, Siti Sarah meminta kepada Ibrahim untuk memisahkannya dengan Siti Hajar yang waktu itu Nabi Ibrahim tinggal di Hebron, Palestina.

Lalu, turunlah wahyu kepada Nabi Ibrahim supaya ia bersama-sama dengan anak istrinya yaitu Ismail dan Siti Hajar untuk pergi ke Makkah. Di waktu itu, Makkah belum ada pemukiman dan hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air.

Ketika itu, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan istri dan anaknya berdua di gurun yang sangat tandus. Keduanya dibekali dengan makanan dan minuman. Namun bekal tersebut pun habis. Siti Hajar berusaha mencari air untuk anaknya yang kehausan.

Dari tempat mereka berteduh, Siti Hajar melihat sebuah bukit, yaitu Bukit Shafa. Ia lalu bergegas mencari air menuju puncak Bukit Shafa, namun Ia tidak mendapatkan apapun. Kemudian ia bergegas turun ke arah Bukit Marwah, tetapi tidak ditemukan apapun. Siti Hajar kembali lagi ke Bukit Shafa, dan kembali lagi ke Bukit Marwah seterusnya hingga tujuh kali.

Setelah tujuh kali melintasi kedua bukit tersebut Siti Hajar mendengar suara gemericik air. Ia lalu mendatangi arah suara tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika menemukan pancaran air yang deras keluar dari dalam tanah di bawah telapak kaki Ismail.

Kini air tersebut kemudian dinamakan dengan air Zamzam. Dan hingga saat ini, air tersebut tidak pernah surut ataupun kekeringan. Keajaiban dari kisah tersebut kini dijadikan dasar ibadah Sa’i yang saat ini dilakukan ketika beribadah umrah dan haji.

Makna dan Tata Cara Ibadah Sa’I

Sa’i artinya ‘’berjalan’’ atau ‘’berusaha’’. Dari kisah diatas, ibadah Sa’I dilaksanakan untuk mengingatkan umat manusia agar terus untuk berusaha dan yakin bahwa pertolongan Allah itu nyata.

Jarak dari Bukit Shafa ke Marwa adalah sekitar 450 meter dan karena dilakukan sebanyak tujuh kali, maka setiap jemaah akan menempuh jarak sebanyak kurang lebih 3 kilometer saat menjalankan ibadah ini.

Tata cara melakukan Sa’i yaitu :

1. Mendaki bukit shafa sambil berdzikir.
2. Setelah sampai di atas bukit Shafa, hendaknya menghadap kiblat dan berdzikir   serta berdoa.
3. Lalu mulai berniat untuk menjalankan ibadah Sa’i.
4. Melakukan perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali perjalanan yang diiringi dengan doa dan berdzikir.

Begitulah tata cara dan juga sejarah dari bukit Shafa dan Marwah yang menjadi rukun dalam ibadah haji dan umrah. Bagi truFriends yang ingin beribadah ke Tanah Suci, semoga dapat diberikan kemudahan dan kelancaran ya!

Untuk menjalankan ibadah Umrah dan Haji yang menguras tenaga tentu memerlukan perlengkapan yang matang, salah satunya dalam hal pakaian. truFriends bisa mengecek berbagai pakaian hingga mukena yang nyaman dan tetap modis disini!

#StoryOfTanahSuci #NyamanBersamaLtru #Haji #Umrah