#trulyComfort for Hajj & Umra
Home » Blog » Tata Cara Haji dan Umrah dari Awal hingga Akhir

Tata Cara Haji dan Umrah dari Awal hingga Akhir

Sebelum berangkat haji atau umrah, alangkah baiknya truFriends mengetahui tata cara haji dan umrah yang benar. Supaya, segala syarat dan rukun ibadah keduanya terpenuhi dan menjauhi larangan Allah SWT.

Seperti yang kita semua tahu, haji sendiri merupakan ibadah wajib. Sedangkan, umrah adalah ibadah yang memiliki hukum sunnah muakad atau hampir mendekati wajib. Keduanya adalah ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan bagi yang mampu secara fisik dan finansial.

Baik haji maupun umrah, keduanya tidak boleh dilakukan sembarangan dan acak. Lantas bagaimana tata cara haji dan umrah dari awal hingga akhir yang tepat? Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari simak artikel di bawah ini, truFriends!

Baca Juga: Tips Menabung Untuk Ibadah Haji dan Biayanya

Tata Cara Haji yang Tepat

Tiap setahun sekali umat muslim dari seluruh dunia berdatangan ke tempat suci dan melaksanakan ibadah haji. Berikut adalah pelaksanaan ibadah haji yang tepat: 

1. Ihram dari Miqat yang telah ditentukan

Tata cara haji pertama adalah mengenakan ihram atau pakaian haji dan umrah di waktu serta tempat yang telah ditentukan. Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji atau umrah. Ada dua miqat, yakni: Miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat). 

Batas waktu melakukan ibadah haji adalah pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Sementara, batas tempat untuk memulai ibadah haji terletak di beberapa kota tergantung dari arah kedatangan jemaah haji.

Tidak lupa jamaah juga perlu membaca niat haji. Berikut bacaan dan arti dari niat ibadah haji yang perlu dipahami:

“Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan”

Artinya: “Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji.”

2. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah dan dimulai setelah matahari terbit fajar pada 10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha. Terdapat amalan wukuf yang dapat dikerjakan oleh jemaah haji, yakni:

  • Mengerjakan shalat Dzuhur dan Ashar dengan melakukan shalat qashar dan jamak di awal waktu;
  • Mendengarkan khutbah wukuf;
  • Memperbanyak doa;
  • Memperbanyak dzikir;
  • Membaca Al-Qur’an;
  • Mengerjakan Shalat Maghrib dan Isya dengan melakukan qasar dan jamak di awal waktu.

3. Tawaf Ifadah

Tawaf termasuk ke dalam rukun haji, apabila tidak dikerjakan maka ibadahnya tidak sah. Ketika tawaf, jamaah mengelilingi Ka’bah ke arah kanan sebanyak tujuh kali putaran. Tiga kali putaran dilakukan dengan berlari-lari kecil dan empat kali berjalan biasa. 

4. Sa’i

Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Shafa dan Marwah. Waktunya dilakukan setelah mengerjakan tawaf. Aktivitas ini dilakukan sebanyak tujuh kali bolak-balik. Dimulai dari Safa kemudian berakhir di Marwah.

5. Bermalam di Muzdalifah

Muzdalifah adalah nama tempat di antara Arafah dan Mina. Setelah tengah malam, jamaah haji berangkat dari Arafah menuju Mina. Di Muzdalifah, jamaah haji perlu berhenti sebentar untuk melaksanakan amalan mabit, yang dalam bahasa Arab artinya adalah singgah atau bermalam.

Jemaah haji yang datang sebelum tengah malam, perlu menunggu sampai tengah malam. Karena, waktu pelaksanaan mabit adalah tengah malam sampai terbit matahari. Beberapa amalan yang dikerjakan di Muzdalifah adalah sebagai berikut:

  • Berdzikir;
  • Berdoa;
  • Beristighfar;
  • Membaca talbiyah;
  • Membaca Al-Qur’an;
  • Mengambil batu kerikil sebanyak 7, 49, atau 70 butir untuk melempar jumrah.

6. Melontar Jumrah Aqabah

Tata cara haji selanjutnya adalah melempar Jumrah Aqabah yang berisikan 7 batu kecil. Melemparnya tidak boleh secara bersamaan, melainkan satu per satu pada tanggal 10 Zulhijah.

7. Tahallul

Tahallul adalah melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-amalan haji. Tahallul ada dua tahap, yang pertama dilaksanakan setelah melontar jumrah aqabah dengan cara mencukur minimal 3 helai rambut. 

Saat tahallul, jamaah haji dapat diperbolehkan untuk melakukan semua larangan ketika ihram, kecuali hubungan suami istri. Selesai tahalul pertama, jamaah haji akan melaksanakan tawaf ifadah dan langsung menuju Mekkah.

8. Menginap di Mina dan Melempar Jumrah

Setelah menyelesaikan tahalul, jamaah haji kembali menuju Mina untuk melakukan mabit selama Hari Tasyrik di tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Jamaah haji akan melempar tiga jumrah yakni: Ula, Wusta, dan Aqabah yang masing-masing sebanyak tujuh kali.

9. Tawaf Wada

Perjalanan ibadah haji terakhir yakni Tawaf Wada, yang dijuluki juga dengan tawaf perpisahan. Para jamaah melaksanakannya ketika hendak meninggalkan Mekkah. 

Setelah ini, jamaah tidak diperkenankan untuk kembali ke hotel untuk menginap, kecuali untuk mengambil barang-barang atau ke toilet. Setelah usai, jamaah dapat pulang ke kampung halaman atau ziarah ke makam Rasulallah.

Tata Cara/Urutan Umrah

Secara keseluruhan tata cara haji dan umrah hampir sama. Namun, ada sedikit perbedaan di antara keduanya. truFriends dapat menemukan jawabannya di informasi tata cara umrah berikut:

1. Berihram

Sama dengan ibadah haji, umrah harus diawali dengan melakukan ihram dari miqat. Tidak lupa jamaah umrah mengucapkan niat umrah, yakni:

“Labbaik Allahumma ‘umratan” 

Artinya: “Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umrah.”

2. Tawaf

Setelah menyelesaikan ihram dan niat, jemaah haji akan melakukan perjalanan menuju Ka’bah di Mekkah. Selama perjalanan tersebut dianjurkan untuk memperbanyak mengucapkan talbiyah yang berbunyi:

“Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la sharika laka labbaik. Innal hamda wannikmata laka walmulka la syarikalak.

Setelah sampai di Ka’bah, jamaah umrah akan memulai tawaf dari posisi Hajar Aswad sebanyak tujuh kali putaran. Kemudian, apabila mampu mencapai Hajar Aswad, jemaah lalu mengucapkan Allahu Akbar dan mengusap Hajar Aswad dengan tangan kanan dan menciumnya.

Akan tetapi, apabila tidak memungkinkan karena banyaknya jamaah umrah, cukup menghadap ke arah Hajar Aswad lalu mengangkat tangan kanan ke arahnya dan mengucapkan “Bismillah Allahu Akbar”. 

3. Melakukan Sa’i

Ketika jamaah umrah sampai di antara dua bukit, Safa dan Marwah, lakukanlah sa’i atau berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dimulai dari Safa kemudian ke Marwah.

4. Tahallul

Bagi jamaah perempuan, tahalul dapat dilakukan dengan mengumpulkan sebagian rambutnya seujung ruas jari, kemudian dipotong. Sedangkan, jamaah laki-laki disunnahkan untuk mencukur rambutnya hingga gundul atau boleh memangkas sedikit rambutnya.

Baca Juga: Tata Cara Ibadah Sa’i di Bukit Safa dan Marwah

Pakaian Haji dan Umrah Wanita yang Nyaman

Itulah tata cara haji dan umrah yang harus dilakukan jemaah. Apabila semua tata cara telah dilakukan, maka proses ibadah haji dan umrah pun telah usai. Semoga ibadah truFriends dapat diterima oleh Allah SWT Aamiin..

Dari banyaknya aktivitas ketika ibadah haji dan umrah tersebut, tentunya truFriends perlu pakaian haji dan umrah wanita dengan bahan nyaman dan praktis dibawa kemana-mana. 

Karena itulah, L.tru menghadirkan Bless Series yang berisi berbagai rangkaian produk nyaman: gamis/tunik, celana, bergo haji, inner hijab, manset shalat, serta kaus kaki dalam satu tas yang praktis agar outfit beribadah haji dan umrah truFriends terpenuhi!

Dapatkan Bless Series L.tru dengan bahan adem, ringan, dan nyaman sekarang juga hanya di website L.tru! #UmraAttire #HajjAttire #IbadahNyaman #HajjStories #UmraStories

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko

L.tru Official

Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu